Sabtu, 24 November 2012

"BAHAGIA" Pilihan atau Takdir?

Sering kali kita dilupakan dengan esensi dari sebuah kebahagiaan. Pertanyaannya sederhana, Membahagia atau dibahagiakan? Mari kita coba sama-sama renungkan pertanyaan tersebut.

jika "Membahagiakan" menjadi pilihan bagi manusia maka siapa yang mau membahagiakan orang lain tanpa memperdulikan kebahagiaannya sendiri? Jika ada maka dia akan menjadi manusia paling naas sedunia karena mengorbankan kebahagiaan sendiri demi kebagiaan orang lain, padahal jika benar-benar dipahami maka sesungguhnya kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita membahagiaakan orang lain apalagi orang yang kita cintai, meskipun kita tidak bisa menafikan bahwa itu akan sangat berat dan butuh hati dan jiwa yang besar untuk menerima itu semua, namun yang terpenting itu bukanlah sesuatu yang mustahil dalam perealisasiannya, kuncinya selalu berfikir positif atas apa yang telah dan akan terjadi dan percayakan bahwa Tuhan maha adil dan maha penyayang seharusnya itu salah satu sifat Tuhan yang akan membuat kita kuat dalam menjalani cobaan-cobaan dari-Nya. Kenapa aku begitu yakin dengan hal itu, sebab Tidak mungkin Tuhan menyia-nyiakan dan menelantarkan orang yang dia sayang, So persembahkanlah dirimu kepada-Nya percayakan bahwa Tuhan bisa membahagiakanmu kapanpun, dimanapun dan dengan siapapun yang Dia mau.
Bagaimana dengan "Dibahagiakan", Apakah orang-orang yang selalu dibahagiakan berarti dia selalu ditakdirkan untuk bahagia? belum tentu sob, karena tidak ada kebahagiaan yang abadi didunia ini ada kalanya kita akan menangis karena kebahagiaan sejati sesungguhnya hanya milik orang-orang yang selalu berada dijalan-Nya dan selalu mengharapkan ridho-Nya, Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang demikian. Aamiin.
Maka renungkanlah dan pahamilah esensi dari kebahagiaan sesungguhnya, kebahagiaan bukanlah konteks keegoisan semata, apalah artinya sebuah kebahagiaan jika saudara dan sahabat-sahabat kita sedang bersedih, Sesungguhnya Tuhan menciptakan manusia untuk saling membantu dan saling bahu membahu dalam menjalani hidup dan menghadapi cobaan-cobaan yang diberikan Tuhan untuk membesarkan hati kita kerena akan menjadi sebuah kebahagiaan yang indah ketika kita bisa tertawa bersama saudara-saudara dan sahabat-sahabat kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Jumlah Kunjungan

Flickr

Popular Posts

Twitter Feed

Join Me On Facebook

Followers

Translate

Observasi Psikologi. Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Copyright Text

Featured Posts

 
 

Recent Posts

Flag Counter

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger